Yang Membeli dan Yang Merawat
Untuk Adik-adikku,
para pengiring pengantinku:
UnyiL tersayang,
Dora, Ratih, Hesti (bacaan buat besok kalo Hesti gede aja yaa..), Windu, dan
Adik Laki-laki yang juga suka Totto Chan, mendukungku membuat sekolah seperti
Tomoe Gakuen..
Ada dua tipe manusia di dunia ini… Tentang membeli, dan merawat…
Mungkin ada yang
dapat melakukan keduanya, tetapi tetap saja ada kecenderungan pada salah
satunya. Tetap salah satu. Juga tentang laki-laki. Ada yang mampu membeli tanpa
dapat merawat, dan hanya mampu merawat tanpa mampu membeli. Contohnya yang
paling mudah adalah baju berwarna putih. Ada yang mampu membeli baju putih
tanpa dapat merawatnya, sehingga kondisi baju tersebut semakin jauh dari baik
ketika setelah dipakai tidak dicuci dan dirawat sebaik-baiknya, hanya asal
saja. Pasti cepat kumal, bukan? Sedangkan yang mampu merawat, dia tak akan
menyia-nyiakan apa yang dimilikinya, meskipun itu pemberian orang lain. Untuk
dapat dan mau merawat, dia tidak harus menunggu untuk dapat membelinya. Semua
dilakukan dengan tulus, tidak menyepelekan dengan kata-kata “Ah, punya uang,
kok… Masih bisa beli lagi.” Kasihan
bajunya, bukan? Itu baru baju… Belum hal lain, termasuk para wanita yang
“dibeli” dengan mahar.
Adik-adikku…
Pertimbangkan
tentang cinta yang datang padamu. Pertimbangkan juga pada siapa cinta akan kamu
persembahkan. Cinta sejati kadang bukan
jodohmu, dimana cinta sejati itu hanya tahu memberi, mampu memberi lebih
dari apa yang diminta, dapat mengusahakan segala di luar kemampuanmu karena
kamu punya kekuatan untuk cinta itu.
Adik-adikku…
Pertimbangkan juga
doa yang kamu panjatkan untuk memohon kepada Tuhan, permohonan akan jodohmu. Jodoh kadang bukan cinta sejatimu. Kamu
akan belajar lebih banyak, berjuang lebih keras, berusaha sekuat tenaga untuk
menyesuaikan diri menghadapi hari-hari bersama jodohmu. Banyak hal-hal tak
terduga yang kadang terlalu indah, dan kadang terlalu menyakitkan untuk kalian
alami. Seperti dalam film Hachiko, ingatlah kata-kata Richard Gere: “Kamu
mencintainya? Ingatlah itu pada hari-hari yang tidak bersahabat.”
Jika cinta sejati
hanya tahu memberi, dan jodohmu dari Tuhan ternyata jauh berbeda dari apa yang
kamu impikan, ingatlah selalu bahwa Tuhan selalu memberi kejutan yang manis di
waktu yang tepat bagiNya. Berdoalah, bahwa jodohmu adalah cinta sejatimu, dan
cinta sejatimu yang selama ini mengiringi hidupmu akan menjadi jodohmu.
Tentang Membeli dan Merawat…
Adik-adikku…
Lelaki yang dapat
membeli, belum tentu bisa merawat. Tetapi yang mampu merawat, belum tentu mampu
membeli. Jika dia merasa hidup ini dapat dibereskan dengan uang, maka dia
merasa mampu membeli apapun yang dia inginkan. Termasuk kebahagiaan, cinta, dan
keikhlasan. Jika “Ah gampang… Besok bisa beli lagi…” selalu menjadi kata kunci,
mungkin dia tak memikirkan kondisi yang terjadi esok. Keadaan seseorang naik
turun, dan mungkin saja saat membutuhkan, saat itu tidak ada kemampuan membeli.
Hati-hati, adik-adikku…
Pertahankan apa yang
sudah menjadi niat di hatimu. Sebelum mereka menyerahkan mahar pada walimu,
pertimbangkan baik-baik apakah dia laki-laki yang hanya dapat membeli, atau
laki-laki yang mampu merawat. Utama, laki-laki yang mamou merawat adalah
laki-laki yang mampu berdiri sendiri, dengan pola pikirnya sendiri, berjiwa
bebas, objektif, dan tidak mudah terhasut apapun dalam mengambil keputusan. Dia
tidak mengedepankan ego laki-lakinya, tetapi mempertimbangkan kebahagiaan
wanita yang dicintainya. Dia bisa menjadi penengah yang baik antara dua
keluarga. Dia tidak pernah berkata, “Menurutlah padaku karena aku laki-laki!”
tetapi dia menunjukkan sikap tulusnya sehingga tanpa diminta pun, pendamping
hidupnya akan selalu menghargainya.
Adik-adikku…
Ingatlah bahwa
selalu dituruti tanpa dicintai itu membosankan. Selalu ditakuti tanpa dikasihi
itu menjenuhkan. Selalu disanjung tanpa disayangi itu menjemukan. Selalu dihargai
tanpa dimengerti sama saja menderitanya. Hidup bersama itu penuh dengan kata
“saling”, sedangkan ada tiga hal yang tidak dapat kita minta dari orang lain,
meski dari pasangan hidupmu sendiri. Tiga hal itu adalah RESPEK, MAAF, DAN
TERIMA KASIH. Ketiganya hanya dapat kita peroleh jika kita melakukan suatu
tindakan nyata, tindakan tulus, tanpa pamrih. Aku yakin, mungkin itu selalu
kalian berikan pada seseorang yang tanpa kamu sadari adalah cinta sejatimu. Dan
jika cinta sejatimu ternyata bukan jodohmu, tetaplah perlakukan dia sebagai
cinta sejatimu yang penuh kejutan. Yang memberikan cinta padamu dengan caranya
sendiri.
Adik-adikku…
Untuk dapat melewati
masa-masa sulit dimana cinta dan kesetiaan antara kamu dan jodohmu diuji,
kalian hanya cukup mengingat masa-masa pengejaran kalian, saat belum memiliki,
saat merasakan deg-degan ketika melihat ‘si dia’ tanpa sengaja, saat dia
menyatakan cinta, dan saat kalian bergandengan tangan pertama, dan saat kamu
mendapatkan pelukan yang pertama kalinya. Tetaplah ingat bahwa kadang bentuk
cinta yang kamu terima berbeda dengan yang kamu inginkan. Jangan kecewa atau
marah, bagaimanapun Tuhan selalu mencintai tanpa syarat. Anggap saja itu
kejutan dari Tuhan. Rawatlah cintamu sebaik-baiknya, karena hanya itu yang bisa
kamu lakukan. Kamu tak akan bisa membeli cinta. Dan tentang membeli dan
merawat, pertimbangkan pendamping hidupmu. Pastikan dia orang yang dapat
merawat cinta kalian. Bukan lagi mencari menang antara ‘aku’ atau ‘kamu’,
tetapi ‘kita’. Dalam hatinya berniat, “Kita akan memenangkannya bersama.”
Adik-adikku…
Selamat menanti
jodoh… Semoga dia adalah cinta sejatimu, dan mampu merawat cinta kalian. Amin.